Entri Populer

Senin, 01 Juli 2013

Kekuatan Sosial Dan Budaya Dalam Lingkungan Global


Pemasaran, disamping merupakan suatu fenomena ekonomi, juga merupakan fenomena sosial dan budaya. Modul ini memfokuskan  pada kekuatan sosial dan budaya yang membentuk dan mempengaruhi tingkah laku individu-individu di lingkungan pasar dunia. Sejak perang dunia kedua berakhir penggunaan antropologi, sosial dan psikologi merupakan perkembangan besar dalam pemasaran internasional. Pendekatan tersebut memperlihatkan interaksi kepribadian yang unik dengan kekuatan budaya dan linkungan sosial. “Budaya adalah cara hidup yang dibentuk sekelompok manusia yang diturunkan dari stu generasi ke generasi berikutnya” (menurut akhli antropologi). Budya  termasuk nilai-nilai yang disadari  dan tidak disadari, ide, sikap, dan symbol yang membentuk tingkah laku manusia. Para akhli Antropologi sepakat dan memiliki pendapat yang sama mengenai tiga karakteristik budaya yang merupakan  aspek dasar yaitu : 

  1. Budaya bukan pembawaan sejak lahir melainkan dipelajari.  
  2. Berbagai bentuk budaya saling berhubungan, jika salah satu aspek budaya tersentuh, yang lainnya ikut terpengaruh. 
  3. Dimiliki bersama oleh anggota kelompok, dan menjadi pembatas antara kelompok yang berbeda.

Lingkungan budaya pasar global.
Karena budaya mempunyai pengaruh demikian penting pada tingkah laku pelanggan, maka alangkah baiknya dibahas berbagai asumsi  menyangkut sifat budaya   yang diterima secara umum oleh para akhli antropologi, yang diambil dari literature antropologi yang paling mutakhir sebagai berikut : Budaya terdiri dari respon, yang dipelajari,terhadap situasi yang terjadi. Respon ini harus dipelajari secara dini, karena semakin terlambat mempelajarinya maka akan semakin sulit untuk di rubah.

Mencari Budaya Universal.
Bagi pemasara internasional, pencarian budaya universal merupakan hal yang sangat bermanfaat. Budaya universal adalah modus tingkah laku yang ada dalam setiap budaya, keaneka ragaman budaya di dunia ternyata hanya merupakan cara yang berbeda untk mencapai sesuatu yang sama. Jadi para pemasar internasional dapat melakukan standarisasi berbagai aspek program pemasaran, sejauh aspek lingkungan budaya bersifat universal.

Berbagai aspek budaya  yang bersifat universal dikemukakan oleh  George  P. Murdock. Sebagai berikut :
Pengolongan umur, olah raga atletik, hiasan badan, kalender, pelatihan kebersihan, organisasi
kemasyarakatan, memasak, tenaga yang mau bekerja sama, masa berpacaran, menari, seni dekoratif, firasat,
pembagian tenaga kerja, interpretasi mimpi, pendidikan , etika, etiket, pesta keluarga, cerita rakyat, lelucon,
hubungan kekeluargaan, kerendahan hati, perawatan kehamilan, pemeliharaan bayi,sanksi hukum, praturan
penduduk, larangan seksual, perbedaan status, takhayul, membuat peralatan dan perdagangan.

Sebagai contoh, kita ambil musik untuk menjelaskan cara penerapan sifat universal untuk membuat keputusan pemasaran. Musik sebagai suatu bentuk seni ada di semua budaya; jadi nyanyian musik komersial layak secara universal. Walaupun musik adalah universal secara budaya, gayanya tidak seragam secara internasional. Oleh sebab itu, tipe musik yang cocok disuatu bagian dunia, mungkin tidak dapat diterima atau tidak efektif  di bagian dunia yang lain.

Dengan mobilitas perjalanan dan komunikasi semakin tinggi intensitasnya,  banyak sikap nasional terhadap gaya dalam pakaian, warna, musik, dan makanan serta minuman menjadi internasional, bahkan menjadi universal. Internasionalisasi budaya ini secara signifikan  telah dipercepat oleh perusahaan multinasional, yang mengenali peluang untuk memperluas strategi produk/ komunikasi ke dalam pasar internasional.   

Coca-Cola dan Pepsi-Cola, Levi Straus, Mc Donald’s, KFC,IBM, dan Apple merupakan beberapa contoh perusahaa  Amerika Serikat yang mendobrak cirri budaya dengan perluasan mereka ke pasar internasional yang baru. Seperti dikatakan oleh Profesor Levitt dalam artikelnya yang terkenal mengenai globalisasi pasar, yaitu :
Perbedaan di masa lalu dalam selera, atau cara bangsa melakukan bisnis telah hilang. Kesamaan dalam
pilihan tidak pelak lagi menyebabkan terjadinya standarisasi produk, proses manufaktur, dan lembaga
perdagangan. Pasar kecil dengan dasar  suatu bangsa berubah bentuk dan meluas. Keberhasila di dunia
persaingan menyebabkan efisiensi dalam produksi, distribusi,pemasaran, dan manajemen, serta tidak dapat
dihindari lagi menjadi terfokus pada harga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar