Entri Populer

Selasa, 11 Oktober 2011

tugas 2 Ilmu Alamiah Dasar : dampak negatif banjir


Menurut saya dampak negative banjir adalah :
- merusak sarana dan prasarana rumah, gedung, jembatan, jalan, dll...
- memutuskan jalur transportasi, akibat genangan air maka jalur transportasi jadi tidak bisa dilalui...
- bisa merusak dan bahkan menghilangkan peralatan, perlengkapan, harta benda lainnya atau bahkan jiwa manusia
- bisa mengakibatkan pemadaman listrik, karena ada genangan air maka listrik diwilayah tersebut harus dipadamkan karena bisa berbahaya...
- mengganggu aktivitas sehari-hari, tidak bisa keluar rumah, tidak bisa ke kantor, sekolah, dll...
- dapat mencemari lingkungan sekitar kita, saat banjir datang tidak hanya air, tetapi juga membawa serta sampah, kotoran, limbah, dll selain dapat mencemari sumber air bersih, banjir juga akan mengotori, halaman atau bahkan rumah kita sehingga menjadi tidak hiegienis.
- mendatangkan masalah / gangguan kesehatan (penyakit)

Sabtu, 08 Oktober 2011

tugas 2 . artikel banjir dan saran/kritik


Artikel : BANJIR
Sumber : http://rapi-nusantara.net/info-penting/artikel-banjir.html

Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar. Sedangkan banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun karena pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah penduduk maupun menimbulkan korban jiwa.
Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya), pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir dan sebagainya.
Kenali Penyebab Banjir
·    Curah hujan tinggi
·    Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
·    Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit.
·    Banyak  pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
·    Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai.
·    Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.  
Tindakan Untuk Mengurangi Dampak Banjir   
·    Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
·    Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
·    Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
·    Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
·    Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
·    Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.

Yang Harus Dilakukan Sebelum Banjir

Di Tingkat Warga

·    Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar Anda, terutama pada saluran air atau selokan dari timbunan sampah.
·    Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.
·    Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan Penanggung Jawab Posko Banjir.
·    Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan Kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet dan pelampung guna evakuasi.
·    Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau melakukan konfirmasi.
Di Tingkat Keluarga
 
·    Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan Tim Warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air.
·    Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio baterai, senter, korek gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila ada.
·    Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih.
·    Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare, anti influenza.
·    Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu keluarga, buku tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air dan tangan jahil.
Yang Harus Dilakukan Saat Banjir
·    Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana,
·    Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
·    Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang  lebih tinggi.
·    Jika air terus meninggi hubungi instansi yang  terkait dengan penanggulangan bencana  seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.
Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
·    Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.
·    Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir. 
·    Waspada terhadap kemungkinan binatang berbisa seperti ular dan lipan, atau binatang penyebar penyakit seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk. 
·    Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.




Kritik/Saran :
Menurut saya banjir datang karena ulah manusia itu sendiri yang menyebabkan banjir seperti membuang sampah tidak pada tempatnya yang mengakibatkan sampah-sampah menyumbat selokan-selokan yang ada dan membuat air menjadi meluap dimana-mana,menebang pohon secara masal yang mengakibatkan air tidak dapat diserap oleh pohon secara maksimal dan hal ini sering sekali menyebabkan tanah longsor , atau juga dapat dikarenakan sistem drainase yang tidak sempurna  di Jakarta karena sampah yang menumpuk di pintu-pintu air. Maka dari itu Jakarta memang sudah saatnya memperhatikan lingkungan sekitar semenjak di bangun Banjir Kanal Timur dan Banjir Kanal Barat seharusnya Jakarta bisa sedikit mengatasi banjir jika proses yang dilakukan berjalan lancar. Dan sudah saatnya kita sebagai warga peduli dengan lingkungan kita sendiri dan membuatnya lebih baik.

tugas 2 . faktor-faktor penyebab perbedaan cuaca


Faktor-faktor penyebab perbedaan cuaca

Menurut saya perubahan iklim global terjadi karena :

-     atmosfer bumi dipenuhi oleh gas rumah kaca (GRK), seperti karbon dioksida dan metana, yang dihasilkan oleh manusia.

-     Gas karbondioksida terjadi akibat proses pembakaran bahan bakar fosil dengan tujuan untuk menghasilkan energi dan juga akibat kebakaran hutan.

-     Sementara gas metana terjadi akibat aktivitas pembuangan sampah.

-     Akibat pemanasan global yang terjadi di bumi ini


Menurut saya masih banyak yang menjadi factor penyebab perbedaan cuaca selain factor-faktor diatas termasuk juga faktor human error yang sering sekali menjadi penyebab perbedaan cuaca di Indonesia. Di Jakarta sendiri penyebab perbedaan cuaca sudah banyak sekali seperti gedung-gedung pencakar langit yang menggunakan kaca (sering kita sebut Efek Rumah Kaca/Gas Rumah Kaca) berbeda dengan yang ada di daerah-daerah terpencil yang tidak ada gedung-gedung yang menjulang tinggi. Polusi juga dapat menyebabkan perbedaan cuaca karena di kota-kota besar polusi yang dihasilkan bisa 10 kali lipat dari polusi yang ada di daerah-daerah terpencil. 
Pemanasan global juga dapat menyebabkan perbedaan cuaca karena aktifitas sinar UV masuk ke bumi dengan ukuran yang besar dan menyebabkan sirklus cuaca menjadi tidak beraturan. Angin juga bisa dikatakan penyebab perbedaan cuaca karena angin membawa materi-materi uap air dari laut menuju ke suatu tempat. Itulah penyebab-penyebab terjadinya perbedaan cuaca menurut saya.



tugas 2 . banjir terbesar di jakarta

Banjir Terbesar di Jakarta
Banjir Jakarta 2007 adalah bencana banjir yang menghantam Jakarta dan sekitarnya sejak 1 Februari 2007 malam hari. Banker ini merupakan banjir yang bisa dibilang cukup parah karena hamper seluruh bagian Jakarta terendam oleh banjir yang tinggi penyebabnya Selain sistem drainase yang buruk, banjir berawal dari hujan lebat yang berlangsung sejak sore hari tanggal 1 Februari hingga keesokan harinya tanggal 2 Februari, ditambah banyaknya volume air 13 sungai yang melintasi Jakarta yang berasal dari Bogor-Puncak-Cianjur, dan air laut yang sedang pasang, mengakibatkan hampir 60% wilayah DKI Jakarta terendam banjir dengan kedalaman mencapai hingga 5 meter di beberapa titik lokasi banjir. Pantauan di 11 pos pengamatan hujan milik Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) menunjukkan, hujan yang terjadi pada Jumat, 2 Februari, malam lalu mencapai rata-rata 235 mm, bahkan tertinggi di stasiun pengamat Pondok Betung mencapai 340 mm. Hujan rata-rata di Jakarta yang mencapai 235 mm itu sebanding dengan periode ulang hujan 100 tahun dengan probabilitas kejadiannya 20 persen.

tugas 2 . daerah-daerah rawan banjir di Jakarta

Hati-hati bagi anda yang bertempat tinggal di daerah berikut ini .. berikut ini daftar lokasi rawan banjir di DKI Jakarta sumber dari pengalaman banjir di tahun 2003 
JAKARTA PUSAT
41.
Pesing
1.
Matraman Dalam
42.
Krendang, Duri Utara
2.
Kalipasir Kwitang
43.
Jelambar
3.
Bunderan HI, Kebon Kacang, Teluk Betung
44.
Tomang Rawa Kepa
4.
Pejompongan/AL
45.
Jati Pulo
5.
Jatipinggir
46.
Pinangsia
6.
Mangga Dua
47.
Mangga Besar
7.
Karang Anyar
48.
Tanjung Duren
8.
Serdang
49.
Grogol
9.
Gunung Sahari
50
Sukabumi Utara
10.
Cempaka Putih
51.
Kelapa Dua

52.
Duri Kepa
JAKARTA UTARA

11.
Kapuk Kamal
JAKARTA SELATAN
12.
Kapuk Kamal Sediatmo
53.
IKPN
13.
Pantai Indah Kapuk
54.
Pondok Pinang
14.
Kapuk Muara, Teluk Gong, Muara Angke
55.
Cireundeu Permai
15.
Pluit
56.
Kebalen, Mampang Prapatan
16.
Pademangan Barat
57.
Tegal Parang
17.
Pademangan Timur
58.
Petogogan
18.
Sunter Agung
59.
Pondok Karya
19.
Sunter Jaya
60.
Damai Jaya
20.
Lagoa Buntu
61.
Pulo Raya
21.
Kebon Bawang
62.
Setiabudi Barat
22.
Warakas
63.
Bukit Duri, Kebayoran Baru, Bidara Cina,
Kampung Melayu
23.
Sungai Bambu
64.
Pengadegan, Kalibata, Rawa Jati, Gang Arus
24.
Papanggo
65.
Cipulir, Ciledug Raya
25.
Yos Sudarso

26.
Sunter Timur, Kodamar
JAKARTA TIMUR
27.
Perum Walikota Jakarta Utara
66.
ASMI, Perintis
28.
Kelapa Gading
67.
Pulo Mas
29.
Rawa Badak, Tugu, Lagoa
68.
Pulo Nangka
30.
Tugu Utara
69.
Rawa Bunga
31.
Semper
70.
Kebon Nanas
32.
Dewa Ruci, Dewa Kembar
71.
Cipinang Jaya
33.
Rorotan/Babek ABRI
72.
Cipinang Indah, Cipinang Muara,
Cipinang Melayu

73.
Malaka Selatan, Pondok Kelapa
JAKARTA BARAT
74.
Buluh Perindu, Tegal Amba
34.
Rawa Buaya
75.
Halim Perdanakusuma
35.
Duri Kosambi
76.
Kramat Jati
36.
Tegal Alur
77.
Kampung Rambutan, Ciracas, Cibubur
37.
Kapuk Kedang/Poglar
78.
Ujung Menteng
38.
Cengkareng

39.
Kembangan Green Garden

40.
Meruya