1.
Tokoh wirausahawan
1. Andi F. Noya
Pemimpin Redaksi Metro TV ini belum lulus
sarjana. Satu hal yang menarik, Andy sebenarnya adalah orang teknik. Sejak
lulus SD Sang Timur di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini sekolah
di Sekolah Teknik Jayapura lalu melanjutkan ke STM Jayapura.
2. Bob Sadino
Bob
Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu
dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu
berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara
kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan
sebagian hartanya untuk berkeliling dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam
perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9
tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di
Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan
hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada
tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes
miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang
tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah
beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari
pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
3. Purdi E. Chandra
Sosok Purdi E. Chandra kini dikenal sebagai
pengusaha yang sukses. Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Primagama yang
didirikannya bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran memiliki
181 cabang di 96 kota besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun.
Bukan suatu kebetulan jika pengusaha sukses
identik dengan kenekatan mereka untuk berhenti sekolah atau kuliah. Seorang
pengusaha sukses tidak ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya
Purdi ketika baru membangun usahanya.
Kuliah di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi,
Elektro, Sastra Inggris dan Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP
Yogya membuktikan kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak
mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin,
gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda
yang penuh cita -cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah
dan mulai serius untuk berbisnis.
Kini
kabarnya Purdi E. Chandra sekarang sudah ada lebih dari 500 cabang Primagama di
seluruh indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar